Jumat, 29 Juni 2012

model pembelajaran kooperatif

1.      Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Johnson (Mustainah 2007) secara sederhana menyebutkan Cooperative learning atau belajar secara kooperatif adalah penempatan atau pengelompokan beberapa peserta didik dalam kelompok kecil agar peserta didik dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika peserta didik bekerja dalam kelompok adalah sebagai berikut: (a) Setiap anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim dalam pencapaian tujuan bersama, (b) Setiap anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka pecahkan adalah masalah kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh semua anggota kelompok, (c). Untuk pencapaian tujuan kelompok, semua peserta didik harus bicara atau diskusi satu sama lain, dan (d). Harus jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhadap keberhasilan kelompok.   
Satu aspek penting pembelajaran kooperatif ialah bahwa disamping pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik diantara peserta didik, pembelajaran kooperatif secara bersamaan membantu peserta didik dalam pembelajaran akademis mereka. Peningkatan belajar tidak tergantung tugas belajar yang kompleks seperti pemecahan masalah, berpikir kritis dan pembelajaran konseptual meningkat secara nyata pada saat digunakan strategi-strategi kooperatif, peserta didik lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi selama dan setelah diskusi dalam kelompok kooperatif dari pada mereka bekerja secara individual atau kompotetif.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Peserta didik secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks, jadi hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif peserta didik belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang peserta didik yang sederajat tapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelomponya untuk mencapai ketuntasan belajar  (Trianto, 2007) .
2.  Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (Yusuf dalam Mutmainah 2009) yaitu penghargaan kelompok, pertanggung jawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.
1.   Penghargaan kelompok
Pembelajaran kooperatif merupakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu dan saling peduli.
2.   Pertanggung jawaban individu
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitip beratkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman kelompoknya.
3.   Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan
Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh peserta didik dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap peserta didik baik yang berprestasi rendah, sedang atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi peserta didik atau peserta didik juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan selama kooperatif antara lain sebagai berikut :
1). keterampilan kooperatif tingkat awal
a.  Berada dalam tugas
Menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya
b.   Mengambil giliran dan berbagi tugas
Mengantikan teman dengan tugas tertentu dan mengambil tanggung jawab tertentu dalam kelompok.
c.  Mendorong adanya partisipasi
Memotivasi semua anggota kelompok untuk memberikan konstribusi
d.   Berada dalam kelompok
Berada dalam kelompok maksdunya adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.
e.  Mengunakan kesepakatan
Menyamakan persepsi atau pendapat dengan anggota kelompok
f.    Menghormati perbedaan individu
Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua peserta didik atau peserta didik
2). Keterampilan kooperatif tingkat menengah
a.  Mendengarkan dengan aktif
    Menggunakan pesan fisik dan verbal agar pembicara anda secara energik menyerap informasi
b.   Bertanya
Meminta atau menanyakan informasi atau klarifikasi lebuh lanjut
c.    Menafsirkan
Menyampaikan kembali informasi dengankalimat berbeda
d.   Memeriksa ketepatan
Membandingkan jawaban, memastikan jawaban tersebut benar.
3). Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan tingkat mahir meliputi mengolaborasi, yaitu memperluas konsep, membuat kesimpulan dan menghubungkan pendapat-pendapat dengan topik tertentu.
Tabel 1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
FASE-FASE
TINGKAH LAKU GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik

Fase 2
Menyajikan informasi


Fase 3
Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar

Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar


Fase 5
Evaluasi


Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar

Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasekan hasil kerjanya.
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar