Selasa, 26 Juni 2012

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pare-Share (berpikir-berpasangan-berbagi)

Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) sebagai struktur kegiatan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) mula-mula dikembangkan oleh Frank Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Ini merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola belajar di dalam kelas. Teknik ini memberi peserta didik kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu peserta didik yang maju dan membagikan hasinya untuk seluruh kelas, tetapi dalam teknik Berpikir-Berpasangan-Berbagi ini memberikan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dikenali dan menunjukkan partisipasinya kepada orang lain. Tipe Think-Pair-Share (TPS) ini merupakan pengganti dari tanya jawab seluruh kelas.

Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) merupakan struktur kelompok yang dibuat secara berpasangan atau terdiri dari 2 orang. Terlebih dahulu peserta didik diberi masalah-masalah fisika secara individu sehingga setiap individu memiliki persepsi awal tentang masalah tersebut. Setelah itu, peserta didik dibentuk dalam kelompok dengan cara berpasangan. Asumsi awal yang trbentuk ini akan dipertemukan dalam tahap ini dan menyamakan persepsi untuk memecahkan masalah-masalah fisika yang diberikan sebelumnya. Setiap pasangan akan diminta kepada semua peserta didik berbagi di dalam  dengan melaporkan apa yang telah mereka peroleh dari proses tersebut.
Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) adalah sebagai berikut:

a.     Tahap 1 Think (Berpikir)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian peserta didik diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri beberapa saat. 

b.    Tahap 2 Pairing (Berpasangan)
Guru meminta peserta didik berpasangan dengan peserta didik lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide dengan batas waktu yang diberikan untuk berpasangan adalah 4 – 5 menit.

c.      Tahap 3 Sharing (Berbagi)
Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Apabila langkah-langkah tersebut dikaji, maka Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir, berpasangan, berbagi memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan menerapkan konsep, keterampilan berkomunikasi, dan mengajukan pertanyaan. Selain itu dengan adanya Tink-Time dan fase Thinking, peserta didik diharapkan akan tertantang untuk memikirkan dan memecahkan masalah yang diajukan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar