Sabtu, 09 Juni 2012

MERENUNG DIPENGHUJUNG WAKTU



Jalan hidup yang penuh liku
Tak terbayang akan berakhir pilu
Hari-hari yang dilalui dengan senyum
Berubah dalam dunia yang begitu berkabut

Saat cahaya hidupku mulai redup
Kau bertingkah seakan tak pernah dipangku
Malam-malam yang kulalui dengan menyusu
Kini tak berarti karena eraku telah berlalu

Saat tangan ini tak sekuat dulu
Kau berjalan tanpa mau dituntun
Tak ingatkah masa kecil dulu
Sering terjatuh oleh jalan yang berbatu

Hari-hari kulalui untuk merenung
Memikirkan hidup yang mulai berujung
Canda tawa yang dulu beradu
Kini lenyap bagai ditelan waktu

Tak dapat memberi hidup
Ku terdiam bagai tak memiliki wujud
Meski hati menjerit menanggung pilu
Atas laku yang tak seperti dulu

Biarlah waktu menari diatas pilu
Mengantar haru menjemput maut
Moga kelak aku dirindu
Untuk air susu yang pernah memberi hidup.


Suara hati langsia yang terabaikan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar